Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Kamis, 30 Juni 2011

Misteri Kehidupan


Tak tentu dan tak jelas apa yang terjadi
Seakan ada petir menyambar dalam diriku
Seakan ada getaran dahyatnya gempa bumi dalam bathinku
Pilu….bingun….seakan tak ada jawaban akan peristiwa ini
Semua terjadi begitu saja…entah apa yang terjadi..
Kini……..aku…
Dan aku….bersama aku………
Tanpa sebab aku …menjadi aku….

Angin malam


Dengan desusnya angin malam tak terasa jam dinding 
menunjukkan pukul 19-30,gadis dan ibunya berada 
diteras depan murah sambil menikmati semilirnya  angin 
malam,kedua insan saling diam tanpa kata yang ada hanya
 suara bisingan binatang malam dan desiran angin yang 
menghembus kisi-kisi kehidupan perkampungan,semua 
terdiam dan membisu bagaikan suara tanpa pita ,
keheningan malam itu di pecahkan dengan pertayaan
 gadis pada ibunya,dan membuat beliau terjaga dari 
lamunan sepanjang malam itu.

SEPPINE.....


Di kesepian malam aku sendiri
Fikiran menerawang menjelajah angkasa
Ingin rasanya kubuka semua tabir gelap
Sehingga bisa kunikmati indahnya rembulan
Beserta gemerlapnya selaksa bintang

Semilir angin berhembus perlahan-lahan
Seolah tak ingin mengusikku dari lamunan
Pucuk-pucuk daun menari penuh kemesraan
Seakan tiada bosan untuk selalu menghibur
Semua gundah dan keresahan hatiku

Ketika malam semakin larut
Aku sadari akan kesenmdirianku
Semuanya memang penuh ketidakpastian
Kecuali…. Bisa kunikmati sisa hidup ini
Dengan cinta dan kasih sayang
Dimana semuanya serba tulus
Dimana semuanya serba ikhlas
Dimana semuanya penuh kerelaan
Tanpa pamrih dan pengharapan

Mengemis


Malam ini aku harus bisa membuat fikiranku...jadi tenang dan hatiku ku kuatkan dengan menahan rasa sedih dan ketakutan, perjalan hari ini membuatku semakin tak mengerti tentang apa arti cinta sejati,
Langkah ini semakin tak menentu
Langkah ini semakin tanpa arah tuk menunu
Langkah ini semakin tak bertenaga tuk pergi ketujuan
semua sudah berlalu, semua sudah selesai.
tpi dalam benakku masih melekat, hati ini masih bisa mengukir,
smoga ku ....mndapatkan cinta sejati sehingga nanti ku bisa pertanggungjawabkan di hdpan ilahi...

Ya Alloh berilah yang terbaik bagi hambamu ini

Harapan


Kala kegalauan singgah dalam dada
kala gamang menjadi teman berduka
sang penyair rebahkan khayalan
Coba kupahami bait-bait kehampaan,..
di tengah tumpukan coretan-coretan tangan ini…
yang maknanya tak kumengerti yang menghadirkan ilusi dirimu tuk menemani kesibukanku…
meski kini kau tak kumiliki…
tak akan kuhindari jika ini ridho Illahi…
jangan anggap diriku berlari juga menghindari…
kuhanya inginkan kebahagiaan hakiki dari Yang Maha Suci…
sampai nanti kudapati,dan tak ada tempat tuk rapuh lagi

Al-Fatihah WS Redra


Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh
Hidup adalah untuk mengolah hidup
bekerja membalik tanah
memasuki rahasia langit dan samodra
serta mencipta dan mengukir dunia
Kita menyandang tugas
kerna tugas adalah tugas
Bukannya demi sorga atau neraka
Tetapi demi kehormatan seorang manusia

Arti Kehidupan


Semestinya aku semakin tegar…
Dengan susah hidup yang di kadokan padaku
Dengan lapar yang menyusutkan hampir seluruh semangatku
Dan miskin yang menyuguhkan dua pilihan untukku
Bertahan atau berjuang…???

Semestinya akupun harus rela dan ihlas
Melepas ketidak setujuanku pada catatan takdir
Catatan yang ditulis oleh tangan tuhan
Yang disimpan dalam kitab-kitab malaikat

Dan sepertinya aku harus benar-benar membuka mata
Kalau ini bukan mimpi tapi realita hidup
Aku harus berani melewati sesukar apapun hidup yang kupunya
Sesulit apapun impian yang ingin aku raih

Burung pipit pun tahu kalau dia harus tetap bisa hidup
Sekalipun harus mematuki sisa padi di lumbung sang petani
Mau tak mau,hidup ini ada untuk dihidupkan
Karena aku hidup bernafas,maka kan kuhidupkan nafasku

Dan sadar ataupun tidak, aku bukanlah bocah yang dilahirkan berbalut sutra
Tak boleh aku iri dengan mereka yang mempunyai segala
Seenak sesuka hati mendapatkan apa yang diinginkan
Hanya bermodalkan beberapa kata “ ayah aku ingin ini ” …” Ibu aku ingin itu ”

Sudah saatnya aku berani berdiri tegak pada kehidupanku
Dan bukan saatnya lagi aku merengek pada susah kehidupanku
Sudah saatnya aku pilih jalan “ Berjuang ” bukan “ Bertahan ”
Karena ini artinya adalah “ HIDUP “

Semangat

Hati sudah bergetar tanpa durasi
fikiran sudah berputar tanpa batas
denyut jantung sudah bergetak tanpa kendali
Hidup semakin menantang
Hidup semakin melawan
Hidup semaki gemuruh seakan di tiup angin topan
tak lelah ku melihat
tak lelah ku mendengar
tak lelah ku menghadapi semua ini
ini adalah jalan hidupku yang penuh retorika
tanpa makna tapi bermakna..

Senin, 27 Juni 2011

Perpisahan

Belum lama kita berjumpa
Suka duka kita rasa bersama
Semua menjadi milik kita
Walau kini kita berpisah
Namun namamu slalu ku kenang
Senda gurau saat kita bersama
Tak pernah kita terlupakan
Untuk selamanya
Walaupun kini kita pisah
Tinggal kenangan saja
Namun memori kita bina
Untuk selamanya.
Suatu  hari nanti pasti kita berjumpa
Entah kapan dimana kita tiada mengira
Disitu kita lihat bersinarnya cahaya
Sepi jadi gembira benci jadi menyinta
Selamat  jalan temanku semua
Yang lalu biarlah berlalu
Semoga kita suatu saat nanti bersama
Tuk selama lamanya.

Rabu, 15 Juni 2011

Ibu sejati

Kisah ini mirip dengan kejadian pada masa Nabi Sulaiman ketika masih muda. Entah sudah berapa hari kasus seorang bayi yang diakui oleh dua orang ibu yang sama-sama ingin memiliki anak. Hakim rupanya mengalami kesulitan memutuskan dan menentukan perempuan yang mana sebenarnya yang menjadi ibu bayi itu.
Karena kasus berlarut-larut, maka terpaksa hakim menghadap Baginda Raja untuk minta bantuan. Baginda pun turun tangan. Baginda memakai taktik rayuan. Baginda berpendapat mungkin dengan cara-cara yang amat halus salah satu, wanita itu ada yang mau mengalah. Tetapi kebijaksanaan Baginda Raja Harun Al Rasyid justru membuat kedua perempuan makin mati-matian saling mengaku bahwa bayi itu adalah anaknya. Baginda berputus asa. Mengingat tak ada cara-cara lain lagi yang bisa diterapkan Baginda memanggil Abu Nawas. Abu Nawas hadir menggantikan hakim.
Abu Nawas tidak mau menjatuhkan putusan pada hari itu melainkan menunda sampai hari berikutnya. Semua yang hadir yakin Abu Nawas pasti sedang mencari akal seperti yang biasa dilakukan. Padahal penundaan itu hanya disebabkan algojo tidak ada di tempat. Keesokan hari sidang pengadilan diteruskan lagi. Abu Nawas memanggrl algojo dengan pedang di tangan. Abu Nawas memerintahkan agar bayi itu diletakkan di atas meja. "Apa yang akan kau perbuat terhadap bayi itu?" kata kedua perempuan itu saling memandang. Kemudian Abu Nawas melanjutkan dialog. "Sebelum saya mengambil tindakan apakah salah satu dari kalian bersedia mengalah dan menyerahkan bayi itu kepada yang memang berhak memilikinya?" "Tidak, bayi itu adalah anakku." kata kedua perempuan itu serentak. "Baiklah, kalau kalian memang sungguh-sungguh sama menginginkan bayi itu dan tidak ada yang mau mengalah maka saya terpaksa membelah bayi itu menjadi dua sama rata." kata Abu Nawas mengancam.
Perempuan pertama girang bukan kepalang, sedangkan perempuan kedua menjerit-jerit histeris. "Jangan, tolongjangan dibelah bayi itu. Biarlah aku rela bayi itu seutuhnya diserahkan kepada perempuan itu." kata perempuan kedua.
Abu Nawas tersenyum lega. Sekarang topeng mereka sudah terbuka. Abu Nawas segera mengambil bayi itu dan langsurig menyerahkan kepada perempuan kedua. Abu Nawas minta agar perempuan pertama dihukum sesuai dengan perbuatannya. Karena tak ada ibu yang tega menyaksikan anaknya disembelih. Apalagi di depan mata. Baginda Raja merasa puas terhadap keputusan Abu Nawas. Dan .sebagai rasa terima kasih, Baginda menawari Abu Nawas menjadi penasehat hakim kerajaan. Tetapi Abu Nawas menolak. la lebih senang menjadi rakyat biasa.

Senin, 13 Juni 2011

Sukses

Kembangkan rasa dan waktu 

untuk berfikir luas dan berkembang

Waktu tidak akan kembali dan tak mungkin balik

Hidup adalah pilihan dan tantangan 

JANGAN PATAH SEMANGAT

Niatkan hal apapun karnanya 

niscnya kan di beri kemudahan....

Tafakkur

Hening yang kau ciptakan membuatku bergelut dalam bathin


Sepi yang kau ciptakan membuatku dalam keheningan 

Malam ini sungguh terasa dalam bathin harga ketengan 

kau pencipta segala penjuru yang ada di bumimu

kau yang khalik yang kekal dan maha perkaya

tak ada lain yang ku ucap kecuali kata Syukur atas semua 


yang kau berikan 

Ku ingin Menulis

Malam ini adalah malam


 yang tidak mungkin ku lupakan


malam yang penuh dengan makna,


tanpa batas..naluri ku berkata mungkin ini 


malam yang indah dan berharga...


hati riang dan gembira berkalut haru 


tiba saat waktunya udah lama ku tunggu


 Alhamdulillah akhirnya tiba..perjuangan yang lama 


ku jalani kini meniti keakhiran dalam riwayatku


sejak lama ku ingin menulis tapi banyak kendala ku hadapi


mungkin sudah saatnya tanganku...berjalan lagi di kertas putih tanpa noda


Semoga menjadi tulisan yang bermanfaat